PESANTREN DAN PERUBAHAN SOSIAL
DOI:
https://doi.org/10.35897/ps.v1i1.2Abstract
Fokus tulisan ini adalah: (1) menjelaskan keterkaitan pesantren dengan perubahan sosial dalam perspektif normatif dan historisnya. Penjelasan normatif diharapkan memperjelas nilai-nlai dasar yang menjadi grand theory yang dihayati pesantren dan menjadi basis ideologi gerakannya. Sedangkan penjelasan historis dimaksudkan memaparkan implementasi nilai-nilai dalam ranah sosial. (2) menjelaskan tantangan-tantangan obyektif kontemporer yang dihadapi pesantren beserta tawaran paradigma pendidikan pesantren untuk menjadikan pendidikan pesantren relevan dengan jaman sekarang dan nanti (sholih fi zaman al-hal wa mustaqbal).Tulisan Ini adalah kajian pustaka dan menjadikan literatur-literatur klasik yang nota bene menjadi tradisi pesantren salaf itu sendiri menjadi sumber literatur primer. Pembahasan awal adalah menguraikan nilai-nilai dasar yang menjadi grand theory dari pendidikan salaf  yang diambil dari tradisi mereka. Kemudian, akan disajikan kenyataan sejarah sosial pesantren untuk memotret implementasi nilai-nilai dasar itu dalam kenyataan sosialnya.
Dalam ranah normatif dan kesejarahannya pesantren telah membuktikan diri menjadi pilar utama dalam perubahan sosial yang sekarang mengalami tantangan yang harus disikapi dengan tepat sesuai dengan peran-peran sosialnya.
Kata Kunci: Pesantren, perubahan sosial.Downloads
References
Abdullah, Amin (2004). Studi Agama: Normativitas atau Historisitas? Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Alvin dan Heidi Toffler (2002). Menciptakan Peradaban Baru: Politik Gelombang Ketiga. Yogyakarta: Ikonteralitera.
Mansur Fakih (2001). “Komodifikasi Pendidikan Sebagai Ancaman Kemanusiaan.†Pengantar dalam buku Francis Wahono, Kapitalisme Pendidikan: Antara Kompetisi dan Keadilan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Malik Fajar (1998). Visi Pembaharuan Pendidikan Islam. Jakarta: LP3NI.
Zamakhsari Dhofier (1994). Tradisi Pesantren: Studi Tentang Pandangan Hidup Kiai. Jakarta: LP3ES.
Musadda Alwi (2001). “Gerakan Mahasiswa dan Civil Society: Menapak Jalan Panjang Strategi Kebudayaan.†Jurnal Tradem edisi kedua, Juni-Agustus.
Mansur Fakih (2001). Sesat Pikir Teori Pembangunan dan Globalisasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Roem Tomatipasang, dkk. (1990). Belajar dari Pengalaman: Panduan Latihan Pemandu Pendidikan Orang Dewasa untuk Pengembangan Masyarakat. Jakarta: P3M.
Az-Zarnuji (tt.). Ta’lim al-Muta’allim. Surabaya: Mahkota.
Al-Ghazali (tt.). Ihya’ Ulum ad-Din. Surabaya: Hidayah.
Nurcholis Madjid (1998). Islam Kemodernan dan Keindonesiaan. Bandung: Mizan.
Hassan Hanafi (1997). “Kiri Islam†dalam Kazuo Shimogaki, Kiri Islam: Antara Modernisme dan Postmodernisme, Telaah Kritis Pemikiran Hassan Hanafi. Yogyakarta: LKiS.
Asghar Ali Engineer (1993). Islam dan Teologi Pembebasan. Yogyakarta: LKiS.
Muhammad An-Nawawi (tt.). Qomi’u at-Tughyan. Surabaya: Shohabat Ilmu.
Agus Sunyoto. Pasang Surut Pesantren dalam Sejarah. Makalah tidak dipublikasikan.
Abdurrahman Wahid (2001). “Pesantren dan Pengembangan Watak Mandiri.†Dalam Menggerakkan Tradisi: Esai-esai Pesantren. Yogyakarta: LKiS.
Agus Sunyoto (2008). Walisongo dan Islamisasi Jawa Dakwah Islam Cina-Campa Dalam Budaya Islam Nusantara. Makalah disampaikan dalam seminar Internasional “Cheng Ho, Walisongo dan Muslim Tionghoa Indonesia di masa Lalu, Kini dan Esok.†Di Gedung Jatim Expo Surabaya, 26-27 April 2008.
M.C. Ricklefs (1993). Sejarah Indonesia Modern. Yogyakarta: Gadjah Mada Press.
Khudori (2004). Neoliberalisme Menumpas Petani. Yogyakarta: Resist Book.