MAKNA DALAM DEIKSIS: TINJAUAN SEMANTIK-PRAGMATIK DAN MA’ĀNI
DOI:
https://doi.org/10.35897/ps.v1i2.9Abstract
Urgensitas pemahaman terhadap makna dalam sebuah ujaran begitu sangat terasa, baik pada skala teks maupun konteks. Sebab, sejatinya amanat dalam proses komunikasi harus terterjamahkan secara utuh (كاÙØ©), baik pada sisi bentuk (مبنى) maupun dalam dimensi isi (معنى), sehingga tujuan dan pesan dalam tuturan penutur kepada mitra tutur dapat tersampaikan. Hanya saja, penelusuruan makna ini tidak cukup cuma diraba lewat kajian semiotik, dan sintaksis belaka, namun harus beranjak lebih lebar kepada studi semantik, dan pragmatik atau dalam konteks bahasa Arab bukan saja gramatika Arab, dan morfologi Arab, tetapi harus lebih bergeser kepada kajian ma’Äni. Salah satu hal nyata dalam struktur bahasa yang memerlukan analisa konteks di luar bentuk kebahasaan adalah gejala deiksis. Memahami acuan dalam deiksis dengan pendekatan gramatikalisasi unsur-unsur (feature) dari konteks ujaran (contex of uttereance) atau peristiwa tutur (speech event) merupakan langkah yang wajib niscaya. Makanya, perolehan refren deiksis sangat bergantung terhadap kepiawaian dan tingkat sensitifitas seseorang menangkap konteks yang melingkupi ujaran yang diucapkan. Pada tataran inilah, kajian semantik-pragmatik atau ma’Äni (dalam bahasa Arab) dalam konteks eksplorasi makna pada deiksis menjadi bagian yang tidak boleh dipandang sebelah mata. Â
Kata kunci: makna, semantik-pragmatik, ma’Äni, deiksis. Â
Downloads
References
Abdul Chaer (1990). Pengantar Semantik Bahasa Indonesia, Jakarta: Rineka Cipta.
Acep Hermawan (2011) Metodolgi Pembelajaran Bahasa Arab, ctk. II, Bandung: Remaja Rosdakarya
Ahmad Al-Hasyimi (1960). Jawahir al-Balaghah fi al-Ma’Äni wa al-Bayan wa al-Badi’, Surabaya: Al-Hidayah
Ahmad Al-Hasyimi (tt). al-Qawaid al-Asasiah li al-Lughah al-Arabiah, Bairut: Daar al-Kutub al-Ilmiah
Al-Ghalayani (1984). Jami’ al-Durus Lughah al-Arabiyah, Bairut: al-Maktabah Asyriyah.
Ali Maschan Moesa (2002). NU, Agama dan Demokrasi, Komitmen Muslim Tradisionalis Terhadap Nilai-nilai Kebangsaan, Pustaka Dai Muda bekerjasama Pustaka Putra.
Aminuddin (2011). Semantik, Pengantar Studi tentang Makna, Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Asim Gunarman (1993). Kesantunan Negatif di Kalangan Dwibahasaan Indonesia-Jawa di Jakarta: Kajian Sosiopragmatik, Jakarta: Makalah PELLBA VII, Unika Atma Jaya
Chaerdar Alwasilah (2011). pengantar buku Acep Hermawan: Metodolgi Pembelajaran Bahasa Arab, ctk. II, Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mukhtar R (1982). Ilmu al-Dilalah, ctk. I, Kuwait: Maktah Dar al-Arubah
Sumarsono (2010). Pragmatik; Buku Ajar, Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha
Syihabuddin (2005). Penerjamahan Arab-Indonesia, Teori dan Praktek, Bandung: Humaniora
Syihabuddin Qalyubi (1997). Stilistika al-Qur’an; Pengantar Orientasi Studi al-Qur’an, Yogyakarta: Titian Ilahi Press
Verhaar (2004). Asal-usul Linguistik Umum, Jogjakarta: Gadjah Mada University Press
Zaka Al Farisi (2011). Pedoman Penerjamahan, Arab Indonesia, Bandung: Remaja Rosdakarya,
alashree.wordpress.com//vokal-konsonan-deklensia.