HUBUNGAN ANTARA KEGIATAN MENYUSUN MOTOR SKILLS BLOK INTERLOCKING SYTEM (MOBIS) DENGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI
DOI:
https://doi.org/10.35897/juraliansipiaud.v3i2.835Keywords:
Mobis, Motorik Halus, Anak Usia DiniAbstract
Penelitian di latar belakang oleh permasalahan terkait perkembangan kemampuan motorik halus AUD hasil studi pendahuluan Kelas B RA Mukhlisina Lahuddin Bandung, melihat adanya beberapa anak yang kurang dalam kemampuan motorik halus. Fenomena ini menunjukkan adanya kesenjangan antara kegiatan menyusun mobis (Motor Skills Blok Interlocking System) dengan kemampuan motorik halus AUD. Penelitian bertujuan untuk mengetahui : 1) kegiatan menyusun Motor Skills Blok Interlocking System (Mobis) di Kelas B RA Mukhlisina Lahuddin; 2) kemampuan motorik halus AUD di Kelas B RA Mukhlisina Lahuddin; 3) hubungan antara kegiatan menyusun mobis (Motor Skills Blok Interlocking System) dengan kemampuan motorik halus AUD Kelas B RA Mukhlisina Lahuddin Bandung. Metode ini adalah survey yang menghubungkan dengan analisis korelasional. Subjek nya ialah anak Kelas B RA Mukhlisina Lahuddin Bandung Ajaran 2019/2020 dengan jumlah 17 peserta didik. Teknik data dengan observasi, wawancara, dokumentasi, analisis korelasi spearman rank. Hasil menunjukkan kegiatan menyusun Motor Skills Blok Interlocking System kelompok B RA Mukhlisina Lahuddin Bandung yaitu diperoleh pada nilai sebesar 45,2 angka pada interval 0 – 49 bisa dikatakan belum berkembang. Dan untuk kemampuan motorik halus AUD pada nilai rata- rata 38,2 angka pada interval 0 – 49 kategori gagal. Hubungan kedua variabel ini adalah tidak ada hubungan antara kegiatan menyusun Motor Skills Blok Interlocking System antara kemampuan motorik halus AUD di Kelompok B2 RA Mukhlisina Lahuddin Bandung. Hal tersebut ditunjukkan koefisiensi korelasi (r) sebesar (-0,78) angka pada interval 0,000 – 0,199 ketegori sangat rendah. Dan ditunjukan oleh hasil hipotesis harga t hitung sebesar -7,58 dan t tabel dengan db = 15 signifikan 5% 2,13. Maka, Ho diterima dan Ha ditolak dengan kata lain kegiatan menyusun mobis (Motor Skills Blok Interlocking System) tidak ada hubungan signifikan antara kemampuan motorik halus AUD di Kelompok B RA Mukhlisina Lahuddin Bandung.
Downloads
References
Agnaita. (2017). Perkembangan Fisik-Motorik Anak 4-5 Tahun Pada Permendikbud No 137 Tahun 2014 Kajian Konsep Perkembangan Anak. Al-Athfal, 219-234.
Frankel, J.P. & Wallen, N.E. (2008). How to Design and Evaluate Research in Education. New York : Mc.Graw-Hill Companies.Inc.
Hartati, S. (2005). Perkembangan Belajar Pada Anak Usia Dini . Jakarta: Dikti Depdiknas .
Hayati, T. (2014). Pengantar Statistika Pendidikan . Bandung: CV InsanMandiri.
Hurlock, E. (1990). Perkembangan Anak (Alih bahasa: Meitarasi Tjiandrasa dan Muslichah Zakarsih). Jakarta : Erlangga .
Mulyasa. (2017). Staregi Pembelajaran PAUD. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Nurlina, I. (2019). Meningkatkan Keterampilan Motorik Halus Anak Melalui Bermain Kokoru di Taman Kanak-Kanak. Bandung: Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Kampus Cibiru (Universitas Pendidikan Indonesia).
Rosmala, D. (2005). Berbagai Masalah Anak Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Depdiknas.
Rudyanto, Y. M. (2005). Pembelajaran Kooperatif Untuk Meningkatkan Keterampilan Anak Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Depdiknas.
Sholehuddin, M. (2000). Konsep Dasar Prasekolah . Bandung: Fakulkas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif . Bandung: Afabeta.
Sujiono, dkk., (2014 ). Metode Pengembangan Fisik . Jakarta: Universitas Terbuka.
Sumantri. (2005). Model Pengembangan Keterampilan Motorik Anak Usia Dini. Jakarta: Depdiknas
Sukintaka. (2001). Teori Pendidikan Jasmani. Solo: Elsa Grafika.
Suryabrata, S. (2010). Metodologi Penelitian . Jakarta: Rajawali Pers.
Suyanto, S. (2005). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta: UNY.