Sekolah Darurat Korban Erupsi: Pendampingan Bidang Pendidikan pada Wilayah Terdampak Erupsi Gunung Semeru

Abstract

Letusan Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang Jawa Timur menimbulkan berbagai kerugian dan kerusakan sarana dan prasarana. Hal ini juga berdampak signifikan terhadap sumber daya manusia, termasuk tenaga kependidikan, peserta didik, dan pendidik. Jika mempertimbangkan situasi bencana secara keseluruhan, layanan pendidikan seringkali bukan masalah yang paling mendesak. Sangat jelas bahwa pendidikan adalah sektor sosial. yang paling terkena dampak bencana. Oleh karena itu, upaya untuk lebih memfokuskan perhatian pada pendidikan harus dimulai. Hal ini dapat dicapai dengan memastikan bahwa siswa memiliki akses ke lingkungan belajar, kegiatan pembelajaran tetap berjalan, tersedianya guru dan tenaga kependidikan, tersedianya fasilitas yang memadai. kebijakan pendidikan berjalan dengan koordinasi antar-lembaga yang kuat, bahwa masyarakat berpartisipasi dalam penilaian kebutuhan pendidikan, bahwa strategi respon dikembangkan, dan bahwa berbagai pemangku kepentingan di bidang pendidikan memantau dan mengevaluasi kemajuan. Sejak saat itu, relawan pendidikan dari IAI Al -Qolam, tim TAGANA, dan Kemendikbud telah mengambil sejumlah langkah penanggulangan untuk memastikan bahwa layanan pendidikan di satuan pendidikan yang terkena dampak erupsi tetap berjalan lancar meskipun dalam keadaan darurat.seperti kegiatan yang membantu siswa belajar dan sembuh dari trauma yang dilakukan di tenda darurat dan sekolah.Kegiatan belajar kerajinan untuk mengurangi stres pascabencana , pendidikan kebencanaan untuk mengenalkan dan mendidik anak-anak tentang potensi bencana sedini mungkin, dan berbagai permainan untuk menghibur mereka adalah di antara kegiatannya.