PSIKOLOGIS KEPRIBADIAN DAN SOSIAL ANAK DALAM KELUARGA DENGAN STATUS PERKAWINAN SIRI
DOI:
https://doi.org/10.35897/maqashid.v5i2.510الملخص
Siri marriage, a form of marriage that is not officially registered with the state but is recognized as legitimate under certain religious laws, is a common phenomenon in Indonesia. This practice has significant psychological and social implications for children born from such unions. The study aims to analyze the impact of siri marriage on the psychological and social development of children, focusing on how the uncertainty of the parents' marital status affects the children's well-being. The findings suggest that children from siri marriages often struggle with issues such as low self-esteem, identity confusion, and emotional instability. They are more susceptible to psychological disorders, including anxiety and depression, due to the social and emotional uncertainty they experience. Moreover, the stigma attached to their parents' marital status often leads to social isolation, hindering their ability to form healthy interpersonal relationships and adapt to their social environments. The study emphasizes the importance of parental and social support to mitigate these negative effects and foster emotional stability in children. It also calls for legal and social interventions to better protect the rights and welfare of children born from siri marriages.
التنزيلات
المراجع
Azwar, A., & Sulaiman, R. (2019). Psikologi Perkawinan dan Dampaknya pada Anak. Jurnal Psikologi Pendidikan, 13(2), 45-59.
Dewi, P. (2019). Psikologi Keluarga: Dampak Emosional Anak dalam Lingkungan Keluarga Tidak Sah. Jurnal Psikologi Keluarga, 9(4), 55-66.
Erniwati, S. (2014). Perkawinan Sirri dalam Perspektif Hukum dan Islam. Kencana.
Fitria, A. (2021). Dampak Psikologis Anak dalam Konflik Keluarga akibat Pernikahan Tidak Terdaftar. Jurnal Psikologi Keluarga Indonesia, 14(3), 112-123.
Kartini, M. (2020). Dampak Sosial Anak dari Pernikahan Siri. Jurnal Sosial dan Pendidikan, 7(1), 45-59.
Kartini, M. (2018). Pengaruh Status Perkawinan Orang Tua terhadap Kesejahteraan Emosional Anak. Jurnal Psikologi Keluarga Indonesia, 10(3), 97-110.
Lestari, F. (2022). Psikologis Anak dalam Konteks Perkawinan yang Tidak Terdaftar. Jurnal Keluarga dan Psikologi, 15(3), 144-159.
Murtadho, A. (2021). Masalah Hak Waris Anak dalam Pernikahan Tidak Tercatat. Jurnal Hukum Waris, 6(4), 75-89.
Rahmawati, D. (2020). Pernikahan Siri dan Hak Waris Anak dalam Perspektif Hukum Indonesia. Jurnal Hukum Perdata, 12(2), 100-115.
Saefudin, A. (2017). Pernikahan Siri dalam Perspektif Hukum Islam dan Psikologi. Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, 5(1), 22-34.
Setiawati, R. (2021). Psikologi Keluarga dan Konflik dalam Pernikahan Siri. Jurnal Psikologi Keluarga dan Sosial, 12(2), 121-135.
Sulaiman, T. (2020). Dampak Psikologis Anak yang Lahir dari Perkawinan Tidak Sah. Jurnal Psikologi Keluarga dan Sosial, 13(1), 12-23.
Suryani, M. (2020). Dampak Psikologis Perkawinan Tidak Terdaftar pada Anak: Kajian Teoritis dan Praktis. Jurnal Psikologi Keluarga, 8(1), 73-89.
Suyanto, I. (2018). Perbedaan Hukum Negara dan Hukum Agama dalam Perkawinan Siri. Jurnal Hukum dan Agama, 9(1), 33-46.
Syafi’i, M. (2019). Pernikahan Siri dan Kesehatan Mental Anak. Jurnal Psikologi Keluarga, 8(3), 51-62.
Santrock, J. W. (2017). Life-Span Development (15th ed.). McGraw-Hill Education.
Shihab, M. Q. (1995). Fiqh Perkawinan. Pustaka Firdaus.
Soekanto, S. (1986). Pengantar Penelitian Hukum. UI Press.
Smet, P. V. (2013). Keluarga dan Pendidikan dalam Perspektif Sosial dan Budaya. Yayasan Obor Indonesia.
Salim, H. (2016). Hukum Perkawinan di Indonesia: Studi Komprehensif tentang Perkawinan dan Perceraian. Rajawali Press.
التنزيلات
منشور
كيفية الاقتباس
إصدار
القسم
الرخصة
الحقوق الفكرية (c) 2020 Maqashid
هذا العمل مرخص بموجب Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.